Pages

Jan 30, 2015

Violetta Burger | Burger Ungu

Membuat replika Burger memang sudah bukan hal baru bagi saya. Sudah sering saya membuat replika Burger untuk berbagai keperluan. Sampai-sampai oleh sebagian orang, saya dipanggil "mbak Burger". Hehe
Burger Classic
Burger yang biasa saya buat boleh dibilang jenis Burger klasik, dalam artian tidak berbeda jauh dengan Burger yang ada. Terdiri dari sebuah roti yang dibelah menjadi 2 dengan berbagai macam isian (sayur, daging dan saos) dan ditaburi wijen. Standar memang, tapi replika Burger yang saya buat, selalu mengutamakan detail. Semua bagian dibuat dengan sangat jelas, teliti dan sedekat mungkin dengan penampilan (warna, bentuk, ukuran) si Burger asli.
Saya memang sangat jarang dan hampir tidak pernah membuat replika makanan fantasi. Saya lebih suka yang realistis. Artinya, apa yang saya buat adalah sesuai kenyataan yang ada. Misalnya, kulit roti Burger itu berwarna coklat keemasan. Tidak mungkin saya buat roti Burger dengan warna hijau atau merah muda meskipun di dunia nyata sudah ada Burger semacam ini) . Sebenarnya sah-sah saja, tapi rasanya kurang pas dan tidak puas. Ehe..

Di kesempatan ini, saya harus keluar dari "zona aman". Saya mendapat amanat dari Mbak Samsiah (Gorontalo) untuk membuat sebuah Burger dangan warna yang tidak biasa, warna Ungu. Awalnya dia inginkan burger berwana hitam, tapi entah kenapa dia menggantinya dengan warna ungu.

Anda sudah pernah melihat Burger warna ungu di dunia nyata? Saya pribadi belum pernah melihat. Awalnya saya kurang yakin apakah Burger ini akan sepopuler Burger Klasik atau Burger Hitam yang sudah jelas ada di dunia nyata. Bagaimana saya bisa tau kalau belum mencoba?
Burger Bun
Hasilnya akhirnya seperti ini. Burger Ungu yang juga berfungsi sebagai box mini.
Box Burger dalam posisi terbuka
Burger dengan roti berwarna ungu  dengan isian selada, tomat, keju daging, mentimun dan bawang bombai serta taburan wijen. Saya pun memberi nama Violetta Burger, saya ambil dari kata Violet (ungu). Bagaimana pendapat anda dengan kreasi ini?
Violetta Burger
Note :
Sesekali keluar dari "zona aman" itu perlu dilakukan. Mencoba berkreasi dengan hal yang baru dan sedikit melenceng dari "pakem" adalah suatu tantangan. Hari ini, apa yang anda buat  mungkin terlihat aneh di mata orang lain. Yakinlah suatu hari nanti, karya anda lah yang akan selalu diingat dan bahkan menjadi inspirasi untuk orang lain.


Next : Fuschia Burger 

Jan 14, 2015

Felt Roses Bouquet (part 02)

Sekali lagi saya akan membahas tentang bunga sejuta umat alias bunga Mawar. Tidak bosan-bosan saya berkreasi dengan bunga yang satu ini. Apalagi kalau ada yang mendatangi saya dan meminta saya untuk membuatkan kreasi dengan tema bunga Mawar, matre-nya langsung kumat. haha!

Sebelumya saya pernah membuat Felt Red Roses Bouquet untuk diaplikasikan dalam sebuah tepat tisu gulung. Dan paada kesempata ini saya kembali dipercaya oleh seseorang untuk membuatkan versi lain, Mawar Ungu. Saya begitu bersemangat kaena sudah sejak lama saya ingin sekali membuat buket bunga Mawar Ungu dan baru kali ini benar-benar terlaksana.

Mbak Widya mengirimkan foto buket bunga ini dan meminta saya membuatkan buket Mawar Ungu untuk diapliksikan ke tempattisu gulung. ** Maaf saya tidak tahu sumber asli foto tersebut**


Baiklah, saatnya meracik bahan dan mengolahnya menjadi Mawar super indah... Saya menggunakan kain flanel warna Ungu Lavender (ungu muda) karena tidak menemukan kain flanel dengan warna yang mirip dengan foto acuan, dan flanel warna putih.

Saya lebih suka membuat Mawar dengan versi manual. Setiap kelopaknya dibentuk dari kain flanel satu per satu kemudian digabungkan menjadi sekuntum Mawar. Di sini saya membuat 3 versi Mawar dengan ukuran sedang. Mawar mekar, setengah mekar dan kuncup. Jumlah mawar yang saya buat kurang lebih 45 kuntum. 
Setelah tiap kuntum Mawar terbentuk, kemudian diberi kelopak dan ditempe di bagian tutup tempat isu.
Tadaa...... bagian atas sudah selesai
Setelah digabung dengan bagian bawah, jadinya seperti ini...
Cantik bukan..? 
Mawar ungu melambangkan suasana keagungan dan kemegahan. Mawar ungu pun sanagt cocok sebagai ungkapan rasa sayang dan hormat kita kepada orang lain yang lebih tua. Versi lain mengatakan bahwa mawar unu mewakili perasaaan cinta pada pandangan pertama.

Jadi, apapun alasan anda memilih Mawar Ungu, hanya anda sendiri yang tau... 

Jan 3, 2015

Parade Hoop Art Flanel

Hai... Jumpa lagi setelah beberapa hari (eh, sebulan lebih ya) melakukan semedi. Banyak sekali yang ingin saya tulis di sini, tapi apa daya tangan tak sampai. Kedua tangan saya ini sedang sangat sibuk melukis. Ya sudah, terpaksa blog ini saya abaikan.  

Alhamdulillah, setelah kemarin pamer Hoop Art flanel, respon di Facebook sangat baik. Banyak masukan dan juga kritikan. Terima kasih! Dan saya dipercaya untuk membuat lukisan dengan tema yang lain. Berikut ini hasilnya...

1. Flower Basket 01
Lukisan flanel ini sudah pernah saya bahas di postingan sebelumnya, Flower Power Hoop Art.
Versi ini saya buat menggunakan perca flanel.

2. Flower Basket 02
 
Versi ini merupakan pengembangan keranjang bunga. Tidak jauh berbeda, saya masih menggunakan perca flanel dan saya menambahkan kupu-kupu sebagai pemanis.

3. Hot Air Balloon
Lagi-lagi ini pengembangan versi terdahulu, bisa di lihat di Up, Up and Away. Sederhana, tapi warna-warna yang saya pilih untuk membuat balon udara ini cukup mewakili keanekaragaman.

4. Cozy Reading Room
Saya terinspirasi dari gambar yang saya temukan di Google. Dengan sedikit modifikasi, jadilah seperti ini. Sebuah ruang santai, ruang baca yang nyaman dengan berbagai macam koleksi buku. Lukisan ini pun mewakili harapan saya agar kita kembali mencintai buku dan gemar membaca.

5. My Kitchen
Setelah saya menggambarkan sebuah ruang baca, kenapa saya memilih dapur? Karena dapur merupakan salah satu tempat favorit saya. Di dapur kita dapat menciptakan sebuah mahakarya yang menggugah selera. Dan kurang lebih seperti inilah dapur impian saya. Heheh...

6. Summer Beach 
Tema pantai memang salah satu tema yang diusulkan Umi. Tetapi, tanpa diusulkan pun, saya pasti membuatnya. Ini merupakan gambaran kerinduan saya akan suasana pantai. Sungguh menyenangkan jika saat ini saya bisa duduk di tepian pantai.

7. Camping
Berkemah merupakan kegiatan outdoor yang tidak pernah saya lakukan. Meskipun waktu sekolah dulu sering ada Persami (perkemahan sabtu minggu), saya tidak pernah ikut serta. Lukisan flanel ini mewakili situasi perkemahan di malam hari.

8. Snow is Falling
Tema lukisan flanel ini juga atas usulan Umi. Konsepnya sederhana. Rumah kecil yang tertutup dengan tebalnya saju dan dikelilingi pohon  cemara. Di bawah purnama berlindung dari dinginnya salju.

9. Happy Snowman
Musim salju identik dengan manusia salju. Lukisan flanel ini pun cocok untuk melengkapi lukisan ke 8. Suasana dingin dan beku, namun si manusia salju tetap tersenyum ceria menikmati hujan salju.

10. Somewhere Near the River
Lukisan ini dalam rangka memanfaatkan perca flanel warna hijau untuk membuat daun. Ini merupakan kelanjutan versi box taman yang saya buat waktu itu. Boleh dibilang ini adalah 'sisi liar' dari taman yang dulu. Anggap saja ini adalah sungai kecil yang ada di suatu tempat di dekat taman kota.

11. Get The Party!
Ini lebih mengarah ke tema pesta ulang tahun. Cake yang menjulang tinggi dengan beberapa kado dan ruangan yang dihiasi dengan balon. Seharusnya saya tambahkan topi pesta di sebelah kado, tapi ruangannya sudah telalu sempit.

12. Outer Space
Tema terakhir adalah angkasa luar. Ceritanya sederhana,  seorang astronot yang berhasil mendarat di bulan dan menancapkan bendera di sana.

Nah, itu ke 12 Hoop Art flanel yang dipesan. Entah kenapa pada akhirnya sebagian besar temanya menjadi tema anak-anak. Sebagian besar hasil modofikasi, sisanya hasil dari khayalan saya. Hehe..

Oke, sekian dulu. Semoga berkenan..

Salam kreatif,