Pages

Aug 24, 2014

Felt Roses Bouquet

Selamat pagi.... 
Semoga mentari pagi memberikan semangat untuk beraktivitas ya. Dan hari ini pula saya sangat bersemangat untuk kembali membuat sebuah buket bunga. Sebelumnya saya telah membuat buket bunga matahari dan kali ini saatnya saya membuat buket bunga sejuta umat, buket bunga mawar merah dari flanel.
Lagi-lagi saya memanfaatkan tempat tisu gulung tutup setengah lingkaran untuk membuat buket ini. Tapi sebelumnya, saya harus siapkan mawar-mawar merah yang akan dirangkai. 
Saya membuat mawar merah dengan versi manual. Setiap kelopak dibentuk dari kain flanel satu persatu lalu digabungkan menjadi sekuntum mawar. Di sini saya membuat 3 versi mawar dengan ukuran sedang. Mawar mekar, setengah mekar dan setengah kuncup. Jumlah mawar yang saya buat sebanyak kurang lebih 45 kuntum. Fiuhh lumayan lama looo...
Tapi... Rasa lelah itu sirna setelah semua kuntum mawar tersusun rapi menjadi sebuah rangkaian mawar merah.
Lagi-lagi si buket mawar ini bisa dijadikan tempat tisu gulung atau hanya sekedar pemanis ruangan rumah. Merah merekah senantiasa memberikan aura keindahan dan romantisme serta simbol dari semangat membara.  
Lain waktu Insya Allah saya akan mencoba membuat buket bunga versi lainnya. Ditunggu ya...

Aug 19, 2014

Felt Sunflower Bouquet

Hai hai...
Setelah sebelumnya 'panen' Sunflower lumayan banyak, maka hari ini waktunya  mengaplikasikannya menjadi sesuatu yang lebih indah.

Sebenarnya saya berniat membuat buket tangan, tapi karena stok bunga mataharinya tidak bertangkai, akhirnya saya putuskan untuk merangkainya menjadi buket hiasan meja saja.
Karena masih dalam rangka proyek 'make over' tempat tisu gulung dengan tutup setengah bola, maka saya putuskan memanfaatkan bunga matahari tersebut untuk hiasannya.

Selain untuk menyimpan tisu gulung, buket matahari ini sekaligus bisa menjadi penghias ruangan. Jika anda tidak ingin menjadikannya sebagai tempat tisu, anda bisa memanfaatkannya menjadi vas bunga. Dengan menutup lubangnya sehingga menjadi satu buket matahari yang utuh, anda akan memiliki 'matahari' yang selalu bersinar dan tidak pernah tenggelam. 

Bunga matahari sederhana nan ceria akan selalu menghiasi dan menginspirasi hari anda.
Salam kreatif,

Aug 4, 2014

Ayam Kecap Pedas Jahe


Pagi tadi sebelum pergi ke pasar tiba-tiba terbayang sedapnya ayam berbumbu kecap yang pedas untuk menu buka puasa. Ya sudah, kaki ini semakin yakin untuk melangkah menuju penjual ayam langganan di pasar kecil dekat rumah.

Karena nanti hanya akan disantap untuk 3 orang dewasa dan 1 anak kecil, maka saya hanya membeli 1/2kg dada ayam yang masih lengkap dengan tulang dan kulitnya. Saya rasa itu sudah lebih dari cukup, kecuali saya makannya nambah lagi. Hehe..

Resep yang saya gunakan sangat sederhana, hanya resep dengan beberapa bumbu dasar. Mungkin anda pernah melihat resep yang mirip tapi dengan judul yang berbeda.

Bahan :
- 500 g dada ayam (saya pisahkan tulang, daging dan kulit)
- 3 siung bawang putih, iris tipis
- 6 siung bawang merah ukuran sedang, iris tipis
- 5 sdm kecap manis (atau sesuai selera)
- 1/2 sdm garam
- 1 sdm gula pasir
- 2 lembar daun salam
- 2½  gelas air (± 600 ml)
- 2 sdm minyak goreng

Bumbu halus :
- 1 siung bawang putih
- 10 cabai merah (atau sesuai selera)
- 2 cm jahe (± 1 ruas jari)

Pelengkap :
- Bawang merah goreng (optional)

Cara membuat :
1. Potong dadu daging ayam
2. Panaskan minyak goreng. Masukkan bawang putih, bawang merah dan bumbu halus. Tumis sampai berbau harum.
3. Masukkan daun salam, biarkan sedikit layu
4. Masukkan sebagian air, kecap, garam, gula dan daging ayam
5. Masukkan sisa air dan biarkan bumbu meresap dan jumlah airnya berkurang.
6. Angkat, sajikan dengan taburan bawang goreng.


Dan alhamdulillah, masakan ini memang lezat. Rasanya pas, manis, pedas, gurih ditambah dengan aroma khas jahe membuat ingin makan lagi dan lagi. Mungkin lain kali saya akan mencoba mengganti daging ayam dengan telur puyuh atau campuran keduanya. Yum yum..!!


Happy Cooking....