Melanjutkan tulisan saya sebelumnya...
Berpartisipasi dalam event INACRAFT adalah mimpi hampir seluruh pebisnis kerajinan atau pengrajin itu sendiri. Menjadi salah satu brand dari sekian ribu peserta dan memperkenalkan hasil karya terbaik, adalah suatu kebanggaan. Itu juga adalah mimpi saya.
Acara tahunan ini sangat ditunggu-tunggu, baik pengrajin/pebisnis untuk ajang promosi atau pun konsumen dalam dan luar negeri untuk menyalurkan hobby shopping. Selama ini saya hanya bisa mendengar dan membaca betapa luar biasanya event ini. Belum ada keberanian untuk menjadi bagian dari event sebesar ini. Alasan klasik, untuk maju seperti single fighter jelas modal saya pas-pasan dan juga bukan warga binaan suatu instansi. Rasanya untuk menggelar banner bertuliskan Guava Handicraft di salah satu booth, sangatlah sulit. Untuk meminta "tumpangan" dari suatu komunitas/brand yang sudah terkenal pun saya tidak berani. "Ah, sudahlah, jalani dulu apa yang ada di depan saya sekarang..", pikir saya.
Setelah lelah mengejar waktu untuk menyelesaikan proyek "1000 Bunga untuk Fenny", awalnya saya ingin selesaikan to-do-list dengan santai. Ternyata rencana tersebut berhasil digagalkan oleh teman saya yang memberi kabar bahwa ada 1 brand yang membuka lowongan untuk mengikuti INACRAFT. Awalnya saya tidak yakin, selain waktu yang sudah sangat mepet untuk persiapan, ternyata brand yang membuka lowongan memiliki tema yang berseberangan dengan saya.
Berkat dukungan sahabat-sahabat hebat yang saya miliki, akhirnya bismillah dan nekad mencoba mengirim foto sampel produk ke admin yang bersangkutan. Alhamdulillah, meskipun sedikit berseberangan dari tema awal, saya diijinkan bergabung.
Tanggal 18 April kemarin, saya bergabung dengan team Makaya Craft. Waktu untuk persiapan yang saya miliki tidak banyak, kurang dari 20 hari, sisa waktu harus digunakan untuk mengurus pengiriman barang.
Bersambung...
INACRAFT 2016 (bagian 3)
Bersambung...
INACRAFT 2016 (bagian 3)
No comments:
Post a Comment
Speak up your mind ...