Pages

Sep 11, 2016

Have a Nice Daisy

Sudah cukup lama saya ingin membuat bunga Daisy di pot atau vas. Beberapa kali mencoba membuat Daisy, belum ketemu hasil yang pas! Ya sudah, akhirnya cuma tersimpan di penampungan. Haha!

Kali ini, energi dan konsentrasi saya kumpulkan demi 1 pot bunga Daisy. Rasa penasaran dan kepercayaan salah seorang teman (baca : dia mau bayar Daisy buatan saya) membuat saya harus menyelesaikan tantangan ini. 

Oke, tetap abaikan sisi matre saya. Fokus saja pada bunga Daisy yang sudah berhasil saya buat. Kombinasi warna cerah, orange dan kuning menjadi pilihan Anna (teman saya). Semula saya ragu, bagaimana nanti hasilnya. Tapi ah ya sudahlah, kalau tidak dicoba, tidak akan tahu hasilnya seperti apa.

* Note : Tutorial dasar saya coba mengikuti link di bawah ini. Silahkan dicoba juga.

Saya pilih pot ayaman sebagai wadah. Dengan beberapa modifikasi, jadilah Gerbera Daisy versi saya. Sebanyak 9 tangkai bunga Gerbera Daisy tertata rapi di dalam pot. Ah, tak lupa ditambah beberapa daun untuk mempercantik, ya.


"Hasilnya luar biasa! Keren!"
** Ini komentar dari Anna dan beberapa orang yang melihatnya ***

Alhamdulillah, memang tidak ada pekerjaan yang sia-sia kalau dikerjakan dengan sungguh-sungguh. Kalau kata saya, ini cuma sebuah awal, masih jauh perjalanan. Belajar dan belajar lagi demi mendapat hasil yang lebih baik (karena tidak ada buatan tangan manusia yang sempurna).

What's next? Ada yang mau memberi saya tantangan? Silahkan..

Ah, iya. Mumpung ingat (numpang iklan), bagi yang punya account Instagram, mari lah ke mari hei.. follow @guavahandicraft untuk mendapat update seluruh karya terbaru saya atau khusus untuk melihat bunga-bunga cantik dari flanel.  Silahkan dinikmati apa yang ada di sana , boleh dijadikan sumber inspirasi tapi DILARANG KERAS mengambil gambar tanpa ijin untuk tujuan komersil!!
Atau barangkali ada yang ingin membuat rekening saya padat berisi, silahkan kontak saya. haha!

See.. ya.. Have a nice Daisy... !!

Jul 17, 2016

Felt Succulent

Saya sebenarnya adalah penggemar tanaman hijau untuk penghias rumah. Tetapi sejujurnya, saya seringkali tidak punya banyak waktu untuk memberikan perawatan secara maksimal. Bahkan ritual yang tidak boleh terlewatkan, menyiram, terkadang hampir terlewatkan. Parahnya, tanaman yang seharusnya hijau segar, tidak lagi hijau, berubah menjadi kuning, coklat lalu mati. Ah, tolong jangan ditiru kelakuan buruk saya ini. 

Mungkin beberapa orang yang memiliki kelakuan buruk seperti saya dan tetap ngotot ingin menghias rumah dengan tanaman hijau, akan memilih menggant tanaman hidup dengan tanaman imitasi. Alasan klasik, tanaman imitasi (plastik, clay, dll) tidak perlu perlakuan khusus seperti tanaman hidup. Tidak butuh air, tidak butuh pupuk, dan hanya perlu sesekali dibersihkan dari debu.

Nah, sebenarnya saya juga tertarik menggunakan trik ini. Tapi sejujurnya, saya malas untuk membelinya. Haha! Kenapa saya tidak membuatnya sendiri? Lebih bebas menentukan bentuk, warna dan ukuran sesuai keinginan dan kebutuhan. Bahannya masih tetap, flanel. Yah, sekalian promosi, siapa tahu ada tamu, teman atau siapapun yang membaca tulisan ini juga berminat. Bolehlah nanti kontak WhatsApp saya. Haha...


Sudah sering saya membuat bunga palsu, Mawar, Matahari, Carnation dan banyak lagi yang mungkin belum sempat saya ceritakan di sini. Kesempatan kali ini saya lebih memilih membuat Succulent. Tahu Succulent, kan?

Succulent (dalam Bahasa Inggris) atau tanaman sukulen adalah kelompok tanaman yang sanggup menyimpan cadangan makanan atau air di dalam tubuhnya sebagai cadangan. Ada banyak tipe sukulen, salah satunya adalah Kaktus. Hampir semua jenis Kaktus adalah sukulen tetapi tidak semua sukulen adalah Kaktus.

http://www.proplants.com/guide/succulents-plant-care-guide
Sukulen dari flanel sudah banyak dibuat dan dijual untuk keperluan dekorasi rumah. Bentuk, ukuran dan wadah yang digunakan juga bermacam. Ada yang diletakkan di atas meja, ada pula yang digantung.

Pertama kali membuat sukulen imitasi, tidak terlalu sulit. Banyak sekali tutorial di internet. Banyak juga contoh sukulen hidup atau imitasi yang  bisa dijadikan acuan. Ini sukulen flanel versi saya. Jujur saja, belum terlalu bagus dan masih butuh banyak perbaikan. Harap dimaklumi.



Tanaman sukulen hidup untuk keperluan dekorasi indoor biasanya di letakkan dalam wadah yang unik. Misalnya pot tidak beraturan yang terbuat dari kayu, ember kecil, cangkir, toples dan banyak lagi. Warna wadahnya pun dibuat seunik mungkin, sesuai selera kita.

http://www.sowanddipity.com/succulent-planters/
Bagaimana dengan sukulen buatan saya? Tentu saja wadahnya juga harus cantik dan unik. Saya memanfaatkan bahan yang ada di sekitar, bahan yang gampang dicari dan tidak perlu beli. Pot dibuat dari paper core (selongsong) lakban. Bagian luar dihiasi dengan ranting pohon kering. Kebetulan di ada banyak ranting kering dari pohon Belimbing di samping rumah. Dibersihkan, dipotong, ditempel. Jadilah pot cantik!

Hasil akhirnya seperti ini. Sukulen dari flanel dengan bentuk paling sederhana dan pot yang juga sederhana tapi menghasilkan karya yang luar biasa karena dibuat dengan penuh cinta. Haha! Cocok untuk menghiasi meja ruang tamu, meja belajar atau apapun itu untuk mempercantik rumah. Kesempatan selanjutnya saya akan mencoba membuat versi vertical garden yang digantung di dinding.


Bagaimana? So cute, isn't it? Tertarik? Ayo buat sendiri. Males? Silahkan hubungi saya, pasti akan saya bantu sekuat tenaga. Hehe..

Sekian, nantikan percobaan lainnya.
Semoga menginspirasi...

May 10, 2016

Replika Buah dan Sayur

Sudah lama saya tidak "panen"  buah atau sayuran. Sejak Desember tahun lalu saya sibuk mengurus bunga, bunga dan bunga. 😘

Terlalu lama bermain dengan  bunga, tidak serta merta membuat saya lupa bagaimana  cara membuat buah dan sayur dari flanel. Tetapi karena ada beberapa buah dan sayur yang belum sempat saya buat, jadi lumayan memaksa otak untuk sedikit mikir. 😂

Buah dan sayur request teman kuliah untuk pajangan rumah.  Rasanya tidak  bisa menolak (duit) teman sendiri (karena matre haha!), memaksa saya membongkar tumpukan kertas untuk membuat pola baru. Jangan tanyakan di mana saya simpan pola yang pernah saya buat, dijamin saya tidak ingat atau parahnya mungkin sudah saya buang di tempat sampah.


Baiklah, saatnya trial and error untuk ke sekian kalinya. Oh ya, tulisan ini tidak membahas proses trial dan error yang saya lakukan kemarin atau membagi tutorial versi saya (tidak ada waktu dan asisten untuk membantu mengabadikan setiap step prosesnya). Tetapi jangan kuatir, di tulisan kali ini akan saya bantu memberikan tautan yang membahas tutorial buah dan sayur dari berbagai sumber. Boleh dicoba ya..

1. Apel
Semua orang kenal Apel. Ada yang merah, ada yang hijau ada pula yang pink!! Saya pribadi lebih suka Apel merah yang masih segar, utuh dan mulus (tidak ada bekas gigitan). Dari sekian banyak pola dan tutorial yang disebar di internet, tidak ada satupun yang cocok dengan saya inginkan. Tetapi ada 1 tutorial Apel utuh yang lumayan bagus dan mudah dipahami.


Di tautan tersebut memang membahas Apple Pincushion dari kain katun, tetapi bisa diterapkan untuk membuat Apel flanel.

2. Jeruk Mandarin
Jeruk adalah  buah yang paling gampang dibuat (menurut saya). Karena hanya membutuhkan 1 potongan pola, lingkaran utuh. Sebagai catatan dari saya, untuk membuat Jeruk dengan ukuran diameter kurang lebih 6 cm dibutuhkan kain dengan diameter 14 cm. Ukuran ini opsional ya, saya lebih suka pola lebih besar supaya mudah. Kain yang berbentuk lingkaran tersebut kemudian dikerut di bagian pinggir dan diisi dakron secukupnya.

Untuk lebih jelasnya, silahkan lihat tutorial yang dibuat oleh Mbak Novi di sini


3. Manggis
Nah, kalau buah yang satu ini sudah pernah saya bahas sebelumnya. Ada tutorialnya dari mbak cantik Siti Anisa (Anisa Hisbulloh) yang dibagikan secara cuma-cuma. Bisa lihat di sini 

4. Pisang
Buah Pisang pernah saya buat sebelimnya, tapi belum sempat saya publikasikan di sini. Buah pisang versi pertama yang saya buata adalah jenis Pisang Emas. Tetapi kali ini saya membuat versi Pisang Ambon saja, lebih besar dan tidak ribet. 😂
Tutorial membuat pisang bisa dilihat di sini ya..

5. Anggur
Ini buah kecil-kecil tapi lumayan lama proses pembuatannya. Saya haruas membuat bulatan kecil sebanyak mungkin (akhirnya saya cukupkan membuat sekitar 17 bulatan saja). Semakin banyak bulatan Anggur yang dirangkai, semakin besar pula hasilnya. Cek link di bawah ini untuk melihat tutorial.

6. Cherry
Buah Cherry juga buah yang gampang dibuat replikanya. Caranya mirip seperti membuat Jeruk dengan tambahan tangkai yang lebih panjang

7. Belimbing
Sebelumnya saya sudah pernah mencoba membuat Belimbing mini. Hasilnya gendut! Salah potong pola. Tapi kali ini hasilnya lebih cantik, lebih segar dan realistis. Tautan untuk tutorial membaut Belimbing utuh ada di sini
8. Jagung 
Dari sekian sayuran, Jagung adalah favorit saya. Meskipun prosesnya lumayan lama dan membuat tangan terasa panas karena menarik benang. Sebelumnya sudah saya bahas dan bagikan tautannya. Silahkan cek di sini, ya

9. Wortel dan Lobak Putih
Bentuk fisik mirip, cuma warna yang berbeda. Jadi saya anggap sama 😂 
Tutorial ada di tautan di bawah ini

10. Terong Ungu dan Labu Putih
Terong adalah sayuran favorit lainnya selain Jagung. Rasanya enak (apalagi kalau dimakan dengan sambal terasi. haha!!) dan warnanya juga cantik. 😉
Tutorial berbahasa Indonesia ada di bawah ini ya..

Nah, itulah beberapa link tutorial yang bisa saya bagi. Oh, ya.. Saya tidak menggunakan semua tutorial di atas, hanya beberapa dan tidak 100% saya ikuti caranya dari awal sampai akhir. Saya lebih sering menggabungkan 2-3 tutorial gratisan dengan sedikit otak-atik sesuai keinginan dan kebutuhan saya.

Sekian, selamat berkarya..

Apr 25, 2016

INACRAFT 2016 (bagian 3)


Tanggal 20 April 2016 INACRAFT 2016 resmi dibuka. Ini tulisan terakhir tentang INACRAFT 2016. Tidak banyak yang saya tulis dan ceritakan di sini karena saya tidak menyaksikan secara langsung kemeriahan event tahunan ini.

Berikut ini adalah beberapa foto yang diambil dari lokasi booth Makaya Craft










Tanggal 24 April 2016 menjadi hari terakhir INACRAFT 2016. Saya pribadi mengucapkan terima kasih kepada seluruh panitia, Tim Makaya Craft dan teman-teman seperjuangan di event ini. 

Ini merupakan pengalaman luar biasa, banyak hal baru yang bisa saya dipelajari, bertambahnya teman (crafter) dari berbagai keahliannya masing-masing.

Terima kasih kepada anda semua, pecinta handmade dari dalam dan luar negeri atas apresiasi yang anda berikan kepada karya kami. Dukungan anda sangat berharga untuk perkembangan industi kecil menengah dalam era MEA.

Sampai jumpa di INACRAFT berikutnya...

BUY HANDMADE PRODUCT
SUPPORT LOCAL AND INDEPENDENT CRAFTERS


Apr 13, 2016

Yes, I did It : Felt Castle

.......
Once upon a time, in a great forest, high up among the green boughs, lived a very happy family.

Their house, a pleasant old house stood close by a deep river. It was surrounded by wood fences and large meadows. They had a window at left-side of their house from which a splendid garden could be seen, which was full of the most beautiful herbs and flowers. There were small pond which has beautiful lotus and colorful fishes on left-side of their front yard. 
........

Hi everyone... Nice to see you again.. Apa kabar??
Jangan bingung dengan intro di atas. Saya di sini bukan sedang ingin mendongeng sebuah cerita klasik pengantar tidur, jadi tolong jangan tertidur sebelum selesai mambaca tulisan saya ini.

Apa yang akan saya bahas? Kastil!
Kastil atau "castle" dalam Bahasa Inggris berasal dari kata Latin "castellum" yang berarti tempat yang dibentengi. (Amazine). Kastil atau Puri adalah bangunan yang dibangun untuk melindungi raja, pangeran atau tuan tanah dan keluarganya yang tinggal di sana (Wikipedia).

Sebuah kastil biasanya dibangun dengan dikelilingi parit dan tembok besar untuk tujuan pertahanan dan keamanan sehingga dapat mempersulit musuh untuk mencapai pintu gerbang.

Gambaran kastil semacam itu sangat menarik untuk dibuat versi replika dari flanel. Beberapa tahun lalu, saya pernah mencobanya namun akhirnya terhenti karena ada pekerjaan lain yang mendesak untuk segera diselesaikan. Akhirnya proyek pembangunan kastil pun tertunda. Hehe...

Proyek pembangunan kastil versi baru akhirnya bisa terlaksana karena faktor kepepet. Kok bisa? Ya. Demi mengikuti event INACRAFT 2016 yang akan diselenggarakan tanggal 20-24 April 2016 di JCC Senayan Jakarta, saya harus membuat karya baru yang belum pernah dibuat sebelumnya. Ide membuat kastil sebenarnya tidak sempat terlintas dalam pikiran. Maya, teman baik saya menyarankan supaya saya mencoba membuat kastil.

Maya menunjukkan satu contoh kastil yang dibuat menggunakan Pringles, bisa digunakan sebagai pajangan atau wadah serba guna. (Terima kasih kepada  Feltcrafticiouz).

Langsung saja saya mulai proyek pembangunan kastil versi saya. 
Kalau Feltcrafticiouz menggunakan wadah Pringles, saya gunakan paper core bekas lakban. Alasannya sederhana. Saya tidak punya Pringles (tidak pernah membelinya) dan hanya ada paper core, itu pun hasil pemberian teman. Haha..!

Apakah saya berhasil membangun kastil dengan sukses?? Hmm.. Tentu saja tidak! Percobaan pertama, gagal. Percobaam kedua, alhamdulillah berhasil. Yeay!!

Awalnya, Saya hanya membuat kastil dengan 2 lantai. Lalu saya putuskan untuk menambah 1 bangunan tambahan di sebelah bangunan utama. Saya tetap tidak puas dengan hasilnya. Harus ada sesuatu yang ditambahkan utnuk mempercantik tampilan bangunan kastil ini.

Karena sisa waktu yang tidak banyak, akhirnya taman menjadi pilihan. Di sekeliling bangunan saya tambahkan beberapa tanaman dan  unga serta kolam di bagian pojok kiri. Bagian terluar dari saya tambah pagar kayu yang terbuat dari stik es krim. Sementara untuk alas keseluruhan bangunan kastil, saya gunakan katon tebal.

Hasilnya seperti ini. Dimensi total panjang 20cm, lebar 15cm dan tinggi 26cm. Semua bagian dari kastil bisa dibuka. 

Kastil dalam posisi terbuka

Masih jauh dari bayangan saya. Ingin sekali membuat Kastil versi super lengkap seperti deskripsi kastil di dongeng-dongrng atau kehidupan nyata. Tetapi apalah daya waktu saya tidak cukup banyak. Batas waktu pengumpulan produk sudah di depan mata. Lain kali saya akan mencobanya lagi.

Mar 19, 2016

INACRAFT 2016 (bagian 2)

Melanjutkan tulisan saya sebelumnya...

Berpartisipasi dalam event INACRAFT adalah mimpi hampir seluruh pebisnis kerajinan atau pengrajin itu sendiri. Menjadi salah satu brand dari sekian ribu peserta dan memperkenalkan hasil karya terbaik, adalah suatu kebanggaan. Itu juga adalah mimpi saya.

Acara tahunan ini sangat ditunggu-tunggu, baik  pengrajin/pebisnis untuk ajang promosi atau pun konsumen dalam dan luar negeri untuk menyalurkan hobby shopping. Selama ini saya hanya bisa mendengar dan membaca betapa luar biasanya event ini. Belum ada keberanian untuk menjadi bagian dari event sebesar ini. Alasan klasik, untuk maju seperti single fighter jelas modal saya pas-pasan dan juga bukan warga binaan suatu instansi. Rasanya untuk menggelar banner bertuliskan Guava Handicraft di salah satu booth, sangatlah sulit. Untuk meminta "tumpangan" dari suatu komunitas/brand yang sudah terkenal pun saya tidak berani. "Ah, sudahlah, jalani dulu apa yang ada di depan saya sekarang..", pikir saya.

Setelah lelah mengejar waktu untuk menyelesaikan proyek "1000 Bunga untuk Fenny", awalnya saya ingin selesaikan to-do-list dengan santai. Ternyata rencana tersebut berhasil digagalkan oleh teman saya yang memberi kabar bahwa ada 1 brand yang membuka lowongan untuk mengikuti INACRAFT. Awalnya saya tidak yakin, selain waktu yang sudah sangat mepet untuk persiapan, ternyata brand yang membuka lowongan memiliki tema yang berseberangan dengan saya.

Berkat dukungan sahabat-sahabat hebat yang saya miliki, akhirnya bismillah dan nekad mencoba mengirim foto sampel produk ke admin yang bersangkutan. Alhamdulillah, meskipun sedikit berseberangan dari tema awal, saya diijinkan bergabung.

Tanggal 18 April kemarin, saya bergabung dengan team Makaya Craft. Waktu untuk persiapan yang saya miliki tidak banyak, kurang dari 20 hari, sisa waktu harus digunakan untuk mengurus pengiriman barang.

Bersambung...
INACRAFT 2016 (bagian 3)

Mar 15, 2016

Seribu Bunga Untuk Fenny

Judulnya agak 'seram', ya. 1000 bunga, pasti terbayang bunga sebanyak itu untuk apa? Mandi kembang tengah malam? Tentu saja NO..!!

"Seribu Bunga" saya pilih untuk menggambarkan proyek dadakan (dan nekad) yang saya terima sekitar pertengahan Desember tahun lalu. Ya, sebenarnya angka 1000 kurang tepat, tapi cukup untuk mewakili ribuan kuntum bunga  flanel yang akan dirangkai menjadi 125 buket bunga. Nah, bisa dibayangkan capeknya, kan? 

Bunga sebanyak itu tidaklah mungkin sanggup saya kerjakan dengan kedua tangan saya dan harus selesai dalam waktu kurang dari 90 hari. Dengan kekuatan super dan full speed sekalipun tidak akan pernah bisa selesai tepat waktu. Saya sangat jarang (hampir tidak pernah) meminta bantuan asisten. Kondisi yang sangat mendesak, waktu yang terbatas dan Ibu saya sedang sakit, menjadi alasan Saya meminta bantuan tangan kedua, ketiga dan keempat. Ya. Ini proyek bersama...
Carnation - Matahari - "Gapit"
Lalu bunga apa saja yang harus dibuat? Ada bunga sejuta umat, bunga Mawar (merah dan pink), bunga Matahari, bunga Carnation dan sisanya Bunga "Gapit". Bunga yang terakhir saya sebutkan merupakan bunga fantasi, tidak ada wujud bunga aslinya. Kenapa namanya "Gapit"? Karena bentuknya hampir menyerupai cemilan ringan dengan rasa manis gurih bernama "Gapit". (Terbukti makanan memang memiliki kekuatan ajaib peyumbang ide dan mengarang itu indah. Haha..)
Persiapan pembuatan Bunga Matahari 
Proses pembuatan bunga flanel memang terlihat gampang, hanya seputar menggunting, menjahit/menempel, selesai. Lain cerita kalau harus menggunting kain lebih dari 40 Meter. Potongan kain yang manghasilkan  debu sangat kecil yang tanpa kita sadari atau kita rasakan membuat hidung bersin dan pernafasan terganggu, jika dilakukan tanpa memakai masker. Ditambah lagi 'kecelakaan' kecil seperti tertusuk jarum atau terkena lelehan lem panas. Punggung dan leher tidak kalah menderita saat harus berjam-jam diajak kerja. Sungguh ini perkerjaan ringan penuh resiko, tetapi kadang dianggap sepele dan sering tidak dihargai dengan harga setimpal. 😞
Sisa potongan kain flanel
Tidak ada yang sulit ketika sudah melewati proses pemotongan pola. Pembentukan bunga jauh lebih sederhana jika dibandingkan dengan menggerak kan gunting mengikuti pola yang ada. Penggabungan kelopak bunga menjadi satu bunga utuh bisa dilakukan dengan cara jahit ataupun lem, sesuai bentuk bunganya. Lumayan menguras tenaga untuk menghasilkan 800 Carnation, 800 Gapit, 750 Matahari dan kurang lebih 3000 Mawar. 
Bunga Matahari
Proses merangkai bunga menjadi sebuah rangkaian  bunga jauh lebih mudah dibanding merangkai kelopak menjadi sebuah  bunga. Dalam proyek ini, tidaklah terlalu pusing karena bunga cukup ditempel menggunakan hot glue, membulat mengikuti bagian tutup tempat tisu. 
Bunga Carnation selesai dirangkai
Bunga Mawar selesai dirangkai
Proses terakhir, bagian penting yang terkadang suka dilupakan/diabaikan karena faktor minimnya waktu adalah finishing dan quality control. Setelah proses produksi selesai dan sebelum produk dilepas ke konsumen, harus dilakukan proses pengecekan ulang dari tiap produk. Pastikan tidak ada sisa lem panas yamg belepotan dan pastikan semua bagian telah tersusun dengan tepat di tempatnya.
Quality Control
Dan buket bunga flanel (tempat tisu hias) selesai... Seperti ini hasilnya.. Mirip taman bunga, kan?



Alhamdulillah.. proyek "Seribu Bunga Untuk Fenny" berhasil kami selesaikan tepat waktu, tepatnya lebih cepat dari jadwal sebelumnya. Terima kasih untuk tim yang hebat (Akta, Maya dan Emy)

Teruntuk Fenny dan Chandra, selamat menempuh hidup baru. Semoga bunga-bunga kami dapat selalu mewakili kebahagiaan, keceriaan dan semangat kalian berdua..


Mar 13, 2016

INACRAFT 2016 (bagian 1)

Hai..
Pernah dengar INACRAFT..?? Mungkin sebagian sudah ada yang tahu. Bagi yang belum tahu, tenang, saya akan berbagi sedikit cerita dan pengalaman saya. Mari kita sama-sama belajar.

INACRAFT The Biggest and Most Complete Exhibition of Gifts and Housewares adalah pameran kerajinan terbesar di Indonesia yang diselenggarakan setahun sekali di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta.

INACRAFT biasanya diikuti oleh pengrajin atau pengusaha kerajinan, dari skala kecil sampai besar, dari brand yang baru merintis sampai brand terkenal dari seluruh Nusantara. Produk yang ditawarkan pun beragam. Dari aksesoris, busana, dekorasi interior dan eksterior, aneka macam suvenir bahkan mainan. Bahan yang digunakan pun tidak kalah bervariasi, seperti kayu, batu, kain, serat, logam dan lainnya.

Untuk bergabung dalam event ini, anda bisa mandiri sebagai pengusaha/pengrajin ataupun berkolaborasi dengan pengusaha/pengrajin lain, atau melalui mitra binaan suatu instansi/asosiasi. Jadi anda tidak usah takut jika tidak punya modal selangit pun masih bisa ikut berpartisipasi dalam event ini. 

Melalui event ini diharapkan kualitas handicraft Indonesia akan meningkat sekalogus mengembangkan produk industri handicraft dalam rangka  menyongsong Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Produk handicraft terbukti memiliki daya tarik luar biasa terhadap masyarakat dan kosumen dari dalam negeri maupun luar negeri. 

INACRAFT dimanfaatkan oleh para pengusaha/pengrajin sebagai ajang promosi produk mereka serta sebagai bahan pembelajaran untuk mengembangkan usaha. Bagi pengunjung, event ini dimanfaatkan untuk ajang belanja produk-produk unik berkualitas dan sumber insipirasi bagi mereka yang ingin terjun di dunia kerajinan.

Tahun ini merupakan pameran ke 18 dan akan berlangsung tanggal 20-24 April 2016 mendatang. INACRAFT 2016 mengusung tema kekayaan warisan budaya Indonesia Bagian Barat, yakni Sumatera Barat.

Bersambung....
INACRAFT 2016 (bagian 2)